Makam Eyang Santri – Tempat peristirahatan terakhir Eyang Santri terletak di lereng Gunung Salak. Lokasinya berdekatan dengan tempat wisata, membuat makam tersebut seringkali dikunjungi oleh masyarakat sekitar ataupun luar kota.
Sebagian besar masyarakat Jawa Barat mengunjungi makam Eyang Santri dengan tujuan untuk melakukan ziarah. Beberapa orang percaya bahwa berkunjung ke kuburan beliau merupakan sebagai bentuk penghormatan serta mengingat jasa-jasanya semasa hidup.
Namun ada juga masyarakat yang datang ke makam Eyang Santri hanya untuk mendoakan beliau. Sayangnya tak sedikit orang kerap mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi makamnya, karena berlokasi jauh dari pusat perkotaan.
Oleh karena itu kami akan memberikan informasi mengenai lokasi makam Eyang Santri dengan lebih lengkap. Apabila ingin mengetahui letak makamnya dengan lebih jelas, silakan simak ulasan di bawah ini.
Isi Artikel
Sejarah Eyang Santri
Eyang Santri atau Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Djojokusumo ialah seorang pendukung Pangeran Diponegoro dalam Perang Jawa tahun 1825 – 1830. Beliau diketahui melarikan diri dari Keraton Mangkunegaran Surakarta lantara dikejar pasukan Belanda serta antek-anteknya ke wilayah Jawa Barat, Cidahu.
Eyang Santri terlibat dalam perang Jawa sebagai pendukung Pangerang Diponegoro bersama Raja Kasunan Surakarta Sri Susuhunan Pakubwono VI. Beliau memiliki kekerabatan cukup erat dengan Pangeran Diponegoro karena paman dan keponakan. Pada Perang Jawa, Diponegoro dibiayai oleh Pakubuwono VI, di mana uangnya dicarikan oleh Djojokusumo.
Baca Juga:
- Makam Daeng Mangkona Samarinda, Lokasi, Rute dan Sejarah
- Makam Syiah Kuala Aceh, Lokasi, Rute, Sejarah dan Ulasan
- Makam Mbah Malik Purwokerto, Lokasi, Rute dan Sejarah
Pangeran Diponegoro seringkali melakukan pertemuan rahasia dengan sekutu bekas Raja Yogyakarta, yakni Sri Sultan Hamengkubuwono II. Salah satunya juga bersama Pangeran Djojokusomo, di mana dikenal sebagai pendukung Hamengkubuwono paling gigih saat melawan serangan pasukan Inggris ke Keraton Yogyakarta atau peristiwa Geger Sepehi bulan Juni 1812.
Diponegoro bertemu Djojokusumo serta adiknya guna melakukan koordinasi rencana penggalangan dukungan dari berbagai desa jika perlawanan terhadap Belanda dimulai. Ketika perang berakhir dan Diponegoro ditangkap Belanda, Pakubuwono VI juga ditangkap serta dibuang ke wilayah Ambon. Di sisi lain Djojokusomo keluar meninggalkan lingkungan Keraton Mangkunegaran.
Eyang Santri telah melewati perjalanan cukup panjang dengan singgah di berbagai wilayah. Diketahui untuk menghindari jangkauan tentara Belanda beserta anteknya, Djojokusumo pergi mengembara ke arah barat Pulau Jawa selama 66 tahun lamanya. Beliau sempat pergi ke Kebumen, Majalengka, Kuningan, Tasikmalaya dan Banten.
Eyang Santri wafat pada tahun 1829 saat usia 159 tahun dan dimakamkan di Desa Girijaya, Cidahu, Sukabumi. Sampai sekarang sosok beliau masih sangat dihormati serta disegani karena kisah-kisahnya. Bahkan setiap harinya makam Eyang Santri selalu ramai oleh peziarah, baik dari Jawa Barat ataupun daerah lainnya.
Silsilah Eyang Santri
Berdasarkan sejarah Eyang Santri di atas, Eyang Santri merupakan seorang tokoh cukup penting di Indonesia. Beliau lahir pada tahun 1771 di Keraton Mangkunegaran dan wafat di Girijaya saat berusia 158 tahun. Eyang Santri merupakan putra pasangan KPH Prabuwijoyo I serta Tri Kusumo, putri Cakraningrat dari Madura.
Eyang Santri sendiri termasuk sebagai cucu Pangeran Samber Nyowo (Raden Mas Said) pendiri trah Dinasti Mangkunegaran. Beliau pun mempunyai darah keturunan Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo, Ki Ageng Selo, Bondan Kejawen, Panembahan Senopati (Danang Sutawijoyo) hingga Raja Majapahit Brawijaya V.
Eyang Santri juga memiliki darah keturunan dari Raden Patah serta Wali Songo, seperti Sunan Giri, Sunan Ampel, Syekh Maulana Maghribi serta Sunan Kalijaga. Silsilah keluarganya, menunjukkan bahwa beliau ialah seorang terpandang dari Keluarga Kerajaan.
Karomah Eyang Santri
Berdasarkan dokumen autentik tentang keberadaan Eyang Santri, di antaranya ada sebuah tuku tulisan tangan beliau berisi pesan bagi kalangan Keraton Mangkunegaran menggunakan aksara Jawa. Peninggalan milik Eyang Santri berbentuk kitab Tarekat Syattariyah karya Abdullah Asy-Syatar bertuliskan Jawa Pegon.
Keistimewaan dari Eyang Santri di mana menjadi legenda yaitu adanya anggapan bahwa purnama tiba, beliau terlihat seperti muda kembali. Apakah Eyang Santri memiliki ilmu awet muda? Wallahu alam.
Namun menurut Ibu Raden Ayu Ahdiyati sebagai cucu kandungnya, Eyang Santri secara turun temurun mewarisi tata cara mandi serta doa khusus kepada keturunannya.
Di samping itu, semasa hidup Eyang Santri kerap didatangi oleh berbagai tokoh-tokoh penting yang ingin berguru. Mulai dari Presiden pertama Republik Indonesia Ir Soekarno, dr Wahidin dan masih banyak lagi.
Eyang Santri dikenal masyarakat Jawa Barat karena menyiarkan Agama Islam secara bijak. Beliau memadukan budaya setempat dengan ajaran agama. Antara lain melalui media kesenian serta kebudayaan Sunda seperti Golek.
Haul Makam Eyang Santri
Sebagian masyarakat Jawa Barat atau di daerah lainnya, seringkali bertanya-tanya terkait haul makam Eyang Santri. Mengingat tradisi tersebut menjadi bagian terpenting di mana perlu dilakukan oleh beberapa orang. Dengan adanya haul makam ini seseorang bisa mendoakan Eyang Santri agar semua amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT.
Namun sayangnya sampai sekarang belum ada kepastian informasi mengenai haul makam Eyang Santri. Meskipun begitu tak ada tradisi seperti, tetapi tempat peristirahatan terakhir beliau selalu ramai oleh peziarah. Tak hanya dari Jawa Barat, tetapi warga wilayah lain juga kerap datang berziarah ke makam beliau.
Lokasi Makam Eyang Santri
Berada di lereng Gunung Salak jauh dari pusat perkotaan, membuat makam Eyang Santri masih cukup jarang diketahui lokasinya bagi sebagian orang. Sebenarnya Anda bisa menggunakan acuan wilayah Girijaya untuk menemukan kuburan beliau.
Meski letaknya berada di pedesaan, tetapi akses menuju tempat makam Eyang Santri bisa diakses menggunakan kendaraan. Jadi Anda dapat memakai motor atau mobil pribadi untuk menuju kuburan beliau. Hal itu pun tentunya memberi kemudahan tersendiri.
Lantas lokasi makam Eyang Santri berada di mana? Untuk lokasinya sendiri berada di Jalan Girijaya – Tangkil, Girijaya, Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Silakan gunakan alamat tersebut guna menuju tempat peristirahatan terakhir beliau.
Jam Buka
Perlu diketahui bahwa berkunjung ke makam Eyang Santri terdapat aturan batas waktu di mana harus dipatuhi. Namun berbeda dengan pemakaman tokoh lainnya, di kuburan beliau dibuka selama 24 jam penuh oleh pihak pengelola.
Oleh karena itu Anda bisa berkunjung ke tempat peristirahatan terakhir Eyang Santri, baik pagi, siang, sore ataupun malam hari. Pengunjung dapat menyesuaikan waktu berkunjungnya berdasarkan keinginan.
- Senin: 24 Jam
- Selasa: 24 Jam
- Rabu: 24 Jam
- Kamis: 24 Jam
- Jumat: 24 Jam
- Sabtu: 24 Jam
- Minggu: 24 Jam
Rute
Apabila dari arah Jakarta atau Bogor, titiknya berawal di pasar Ciawi. Di tempat tersebut, Anda hanya perlu jalan lurus terus menuju ke wilayah Sukabumi. Setelah beberapa kilometer, sampailah di Pasar Cicurug.
Tidak jauh dari pasar Cicurug, terdapat SPBU Cidahu atau simpang Cidahu. Setelah itu ambil arah kanan berjalan kira-kira 10 kilometer, lalu masuk ke simpang jalan Tangkil guna menuju Jl Girijaya.
Setelah 2 kilometer, menelusuri Jl Girijaya, maka Anda akan menemukan sebuah gapura berukuran cukup besar. Terdapat tulisan pesarean Eyang Santri. Anda sudah sampai ke makam beliau.
Ulasan
Tak sedikit pengunjung merasa berkesan ketika mengunjungi makam Eyang Santri. Sebagian orang beranggapan bahwa pemakaman tersebut memiliki nuansa sejuk serta kental dengan alam, sehingga bisa khusus untuk berdzikir ataupun berdoa. Tak heran jika banyak pengunjung berkeinginan guna pergi mengunjungi pesarean Eyang Santri kembali.
Terlebih lagi pengelola atau petugas penjaga makam Eyang Santri selalu ramah terhadap seluruh pengunjung. Setiap pertanyaan tentang sejarah maupun silsilah beliau akan dijawab oleh pengelola.
Kesimpulan
Mungkin itu saja pembahasan mengenai makam Eyang Santri di Sukabumi Jawa Barat. Demikianlah ulasan singkat ini, semoga dapat bermanfaat bagi Anda di mana hendak pergi berkunjung ke pemakaman beliau.