Makam Nyatok – Tempat peristirahatan terakhir Nyatok terletak tidak jauh dari pusat Kota Lombok. Diketahui bahwa lokasi makam dari tokoh tersebut berada di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.
Sebagian besar masyarakat menganggap bahwa mengunjungi tempat persemayaman Nyatok termasuk sebagai wisata religius. Mengingat beliau memang seorang Wali yang menyebarkan agama Islam di Lombok bagian selatan.
Namun jika ingin berziarah ke makam Wali Nyatok, maka terdapat ketentuan atau syarat yang wajib dipatuhi oleh peziarah. Salah satu ketentuannya yaitu makam beliau hanya boleh dikunjungi pada setiap hari rabu saja.
Beberapa orang mengatakan bila peziarah mengunjungi makam Nyatok selain hari rabu, maka dirinya akan mendapat kesialan. Oleh karena itu sebelum berkunjung ke tempat persemayamannya, disarankan agar memahami tradisi ataupun sejumlah ketentuan terlebih dahulu.
Isi Artikel
Sejarah Wali Nyatok
Wali Nyatok merupakan Waliyullah di mana cukup dikenal oleh masyarakat Lombok Tengah, tepatnya di Desa Rembitan, bagian selatan Pulau Lombok. Sebutan atau julukannya itu dikaitkan dengan tanda-tanda kewaliannya. Nyatok memiliki arti ”nyata” lantaran warga percaya bahwa beliau benar-benar sebagai seorang wali.
Konon berdasarkan cerita yang beredar, Wali Nyatok memiliki 33 nama. Pada setiap desa di mana pernah disinggahi, ia disebut dengan nama berbeda-beda. Salah satunya, yakni Sayyid Abdullah, gelar ini diberikan setelah wafat. Namun masyarakat tidak mengetahui dari mana Nyatok berasal, beberapa orang percaya bahwa ia dari Negeri Timur Tengah.
Pasalnya ia memiliki ciri-ciri wajah serta postur sama seperti orang-orang dari Bangsa Arab. Perihal kedatangannya belum jelas. Namun mengacu terhadap kutipan darai Pengasuh PP Darul Muhajirin, Praya, Lombok Tengah, menuliskan dalam bahasa Sasak tulisan Arab Melayu. Wali Nyatok datang dari arah barat serta menamakan diri sebagai Raden Datang.
Kisah Raden Datang kerap dikaitkan terhadap cerita Mamiq Butuh serta Inaq Butuh. Tahun 1800-an, di era kerajaan Karangasem, diceritakan bahwa kisah mengenai kedatangan Raden Datang yang mampir ke Pondok Mamiq Butuh, tinggal di Desa Rambitan, Pujut Lombok Tengah. Mamiq Butuh ialah seorang penggembala kerbau.
Kedatangan Raden Datang secara tiba-tiba setelah sebelumnya didahului oleh Raden Farmas. Saat itu, Mamiq Butuh sedang bersedih lantaran ditinggal pergi oleh Raden Farnas. Di tengah kesedihannya, datanglah Raden Datang dan diangkat menjadi anak angkatnya. Selang beberapa waktu, Raden Farnas pun telah kembali.
Hubungan Raden Datang serta Raden Farnas memang cukup dekat seperti seorang saudara kandung. Keduanya terkenal ulet serta rajin. Atas ketekunan serta kerajinannya dalam menggembala, Raden Datang dan Raden Farnas menjadi perhatian bagi masyarakat di Desa Rembitan. Bahkan kedua pemuda itu tidak pernah mengeluh sama sekali.
Setelah tujuh tahun bersama Mamiq Butuh, Raden Datang meminta untuk melakukan khitan. Namun Raden Farmas pun juga meminta khitan. Lalu dilangsungkan acara khitanan dengan cukup meriah. Berbagai hiburan diselenggarakan guna menghibur tamu.
Setelah bersama Mamiq Butuh selama beberapa tahun, kesedihan mulai menimpa Raden Datang. Mamiq Butuh sakit, lalu meninggal dunia. Selang tujuh tahun berikutnya Raden Farnas pun menyusul. Hari-hari Raden Datang dilalui seperti biasanya menggembala bersama teman-temannya.
Pada suatu saat, Raden Datang menggali lubang dan perilakunya ini pun menimbulkan kebingungan di antara temannya. Ia memberi pesan lakukanlah apa yang menjadi pekerjaan kalian. Raden Datang berpesan ingin istirahat ke dalam lubang tanah.
Ia pun masuk ke dalam lubang, hingga tiga kali teman-temannya memeriksa, tetapi Raden Datang masih terlihat tertidur. Namun setelah keempat kalinya memanggil, Raden Datang menghilang dari tempatnya. Masyarakat Rembitan sedih dengan berita menghilangnya. Karomah serta kewaliannya benar-benar nyata sehingga disebut Wali Nyatok.
Haul Wali Nyatok
Salah satu tradisi masih cukup sering dilakukan oleh penduduk Pulau Lombok adalah melakukan ziarah makam. Tempat persemayaman diziarahi yaitu para wali atau para ulama di mana menyebarkan sekaligus menyiarkan agama Islam di Pulau Lombok. Makam-makam para Wali Allah ini tersebar di berbagai wilayah Lombok.
Salah satu makam kerap dipadati oleh pengunjung atau peziarah adalah tempat persemayaman Wali Nyatok. Makam tersebut memang ramai dikunjungi oleh para peziarah. Namun guna berziarah di tempat persemayaman Nyatok, seseorang hanya diperbolehkan melakukannya pada setiap hari rabu saja.
Oleh karena itu tak heran jika setiap hari rabu, makam Nyatok selalu dipenuhi oleh para peziarah. Tidak hanya dari warga Lombok saja, tetapi sebagian pengunjung juga ada yang datang dari berbagai wilayah lain di Indonesia.
Pengunjung datang ke tempat persemayaman ini dengan berbagai hajat serta tujuan ingin mendapatkan kesehatan sekaligus keselamatan di dunia lewat zikir dan memanjatkan doa disana. Menurut cerita di masyarakat sekitar, banyak warga telah tercapai hajat maupun niatnya setelah berziarah ke makam Nyatok.
Karomah Wali Nyatok
Tak sedikit masyarakat Lombok dan sekitarnya kerap penasaran terhadap karomah yang dimiliki oleh Nyatok. Pasalnya ada anggapan bahwa ia mempunyai keistimewaan di mana tidak sembarang orang memilikinya.
Salah satu keistimewaan Nyatok adalah setiap hari Jumat ketika menggembala kerbau, ia selalu menitipkan kepada warga sekitar untuk pergi sholat Jumat. Setelah melakukan ibadah itu, ia selalu membawa oleh-oleh berwarna hitam serupa dengan asam atau kurma. Pada waktu itu buah sering dibawah Nyatok tidak pernah tumbuh di daerah sekitar.
Masyarakat sekitar Lombok pun menyebut bahwa Nyatok bukanlah orang sembarangan, ia orang sakti, ia orang saleh dan ia seorang Wali Allah. Oleh karena itu warga menamakan ia dengan sebutan Wali Nyatok. Berdasarkan kepercayaan masyarakat sekitar, jika peziarah berkunjung selain di hari rabu maka dapat memberikan kesialan.
Setelah berziarah dan berdoa, warga sekitar datang beramai-ramai mengadakan begibung di area makam. Begibung sendiri merupakan tradisi makan besar bersama-sama. Makanan beserta lauk pauk sudah disiapkan dari rumah, sehingga memudahkan peziarah guna menyantap makan setelah berziarah.
Lokasi Makam Nyatok
Salah satu destinasi wisata religius yang kerap dikunjungi oleh banyak orang adalah berziarah ke makam Nyatok. Tempat persemayaman tersebut terletak sebuah wilayah Lombok Tengah, tepatnya di Desa Rambitan.
Keadaan dari makam ini masih sama seperti sedia kala, tidak ada perubahan atau dipugar oleh pengelola kecuali jalan masuk serta gerbang besar. Di dalam makam tersebut terdiri dari dua makam, yaitu ada yang menggunakan batu nisan besar serta batu nisan kecil.
Diketahui bahwa tempat persemayaman Wali Nyatok luasnya mencapai 15 hektar, terdapat pemakaman lainnya. Batu nisan berukuran besar itu ialah makam dari Wali Nyatok, sedangkan batu nisan kecil merupakan tempat persemayaman saudara kembarnya. Pagar guna mengelilingi makam terbuat dari kayu serta sudah berumur ratusan tahun.
Guna memasuki komplek makam, peziarah harus melewati sebuah pintu kecil terlebih dahulu. Pintu tersebut dijaga oleh dua orang pemangku guna mengatur keluar masuk peziarah ke area pemakaman. Sebelum masuk ke area makam, pengunjung diharuskan menundukkan kepala di depan pintu sebagai wujud rasa hormat dan ucapan salam kepada Wali Nyatok.
Sayangnya beberapa pengunjung kerap mengalami kesulitan dalam menemukan lokasi makam ini. Mengingat sedikitnya informasi yang membahas mengenai letak dari tempat persemayaman Wali Nyatok. Berikut adalah alamat lengkap dari makam Nyatok.
- Alamat: Rembitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, NTB
Baca Juga:
- Makam Sunan Nyamplungan, Lokasi, Rute dan Ulasan
- Makam Daeng Mangkona Samarinda, Lokasi, Rute dan Sejarah
- Makam Ki Ageng Tarub, Alamat dan Titik Lokasi
Rute
Meskipun sudah mengetahui alamatnya, sebagian peziarah kebingungan dalam mencari lokasi makam Nyatok. Hal itu dikarenakan tidak tersedianya penunjuk arah atau detail mengenai rute perjalanan. Pada dasarnya rute menuju tempat peristirahatan terakhir Nyatok mudah untuk dilalui.
Rute menuju tempat persemayaman Nyatok, dimulai dari jalur KEK Pantai Kuta Mandalika, dekat dengan desa wisata Sade. Melalui jalur tersebut, memungkinkan pengunjung guna menemukan lokasi makam dengan lebih mudah serta cepat.
Sementara itu bila dari arah Bandara Internasional Lombok (BIL), berjarak kurang lebih 11 kilometer. Perjalanan ini melalui jalur jalan raya Tanak Awu – Kuta Lombok. Durasi perjalanan lewat titik bandara tersebut, yaitu sekitar 20 menitan. Anda juga dapat menggunakan kendaraan pribadi.
Jam Buka
Walaupun ada kepercayaan bahwa hanya boleh berziarah ke makam Nyatok pada saat hari rabu saja, tetapi terdapat penerapan jam buka. Kebijakan ini diterapkan oleh pihak pengelola tempat persemayaman tersebut. Berikut adalah jam buka tempat peristirahatan terakhir Wali Nyatok.
- Senin: 24 Jam
- Selasa: 24 Jam
- Rabu: 24 Jam
- Kamis: 24 Jam
- Jumat: 24 Jam
- Sabtu: 24 Jam
- Minggu: 24 Jam
Ulasan
Termasuk sebagai tempat wisata religius di Pulau Lombok, makam Wali Nyatok selalu ramai pengunjung pada setiap hari rabu. Beberapa orang menganggap bahwa mengunjungi ke tempat peristirahatan terakhir ini guna memberi penghormatan sekaligus mendoakannya.
Setelah melakukan ziarah ke tempat peristirahatan terakhir Wali Nyatok, beberapa pengunjung membagikan pengalamannya. Mulai dari tradisi, rute perjalanan menuju makam hingga berbagai ketentuan yang harus ditaati.
Sebagian besar peziarah ataupun pengunjung memberikan ulasan positif terhadap makam Wali Nyatok. Bukan tanpa alasan, hal itu dikarenakan akses menuju lokasi tersebut dianggap sudah cukup baik dan mampu memberi kemudahan bagi para pengunjung.
Beberapa peziarah juga menilai bahwa tempat persemayaman Nyatok masih terjaga dan terawat. Hal itu dapat dilihat dari keaslian bentuk pemakaman serta pagar-pagar di mana belum dilakukan pemugaran sama sekali.
Kesimpulan
Berdasarkan informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa peziarah hanya boleh melakukan ziarah pada hari rabu. Apabila berkunjung pada selain hari tersebut, maka pengunjung bisa mendapatkan kesialan.
Mungkin itu saja pembahasan mengenai lokasi, rute dan jam buka makam Nyatok. Demikianlah ulasan singkat ini, semoga dapat bermanfaat bagi Anda di mana ingin pergi mengunjungi ke tempat persemayaman Wali Nyatok.