Makam Pendiri IPNU IPPNU – Makam Pendiri IPNU IPPNU adalah tempat yang sarat dengan nilai sejarah dan spiritualitas bagi kalangan Nahdlatul Ulama, khususnya generasi muda yang tergabung dalam organisasi IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama).
Makam ini tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan panjang kedua organisasi ini, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan refleksi bagi anggotanya. Terletak di lokasi yang tenang dan penuh kharisma, makam ini mengundang para peziarah untuk merenungkan kontribusi besar dari para pendiri.
Mengunjungi Makam Pendiri IPNU IPPNU adalah sebuah pengalaman yang penuh makna. Di sana, kita dapat merasakan aura ketenangan dan khidmat yang menyelimuti tempat tersebut. Batu nisan yang terawat dengan baik dan suasana sekitar yang asri menambah kekhusyukan para peziarah.
Tidak jarang, kunjungan ke makam pendiri IPNU dan IPPNU ini dijadikan sebagai momentum bagi anggota IPNU dan IPPNU untuk memperbarui komitmen dan semangat dalam meneruskan perjuangan para pendahulu.
Isi Artikel
Siapa Pendiri IPNU dan IPPNU?
IPNU dan IPPNU, dua organisasi yang berdiri di bawah naungan Nahdlatul Ulama, memiliki sejarah panjang dalam membentuk karakter pemuda-pemudi Indonesia yang berakhlak mulia, cerdas, dan berwawasan luas.
Para pendiri organisasi ini, dengan segala dedikasi dan pengorbanannya, telah meletakkan dasar yang kuat bagi perkembangan generasi muda Nahdlatul Ulama. Lalu, siapakah pendiri dari organisasi IPNU dan IPPNU?
Pendiri IPNU
IPNU didirikan pada 24 Februari 1954. Pembentukan IPNU tidak terlepas dari peran aktif para ulama dan tokoh Nahdlatul Ulama yang memiliki visi untuk mengembangkan potensi generasi muda. Tokoh sentral dalam pendirian IPNU adalah KH. Tholhah Mansur, yang dikenal sebagai salah satu ulama besar di Indonesia.
Selain KH. Tholhah Mansur, beberapa tokoh lain yang berperan dalam pendirian IPNU antara lain KH. M. Said Budairy, KH. Sofwan Kholil, KH. Mustahal Ahmad, KH. Abdul Aziz, KH. Abdul Ghoni, hingga KH. Abdul Hadi. Mereka semua bersepakat bahwa penting untuk memiliki organisasi yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi pelajar Nahdlatul Ulama dalam menghadapi tantangan zaman.
Pendiri IPPNU
Pada 2 Maret 1955, setahun setelah pendirian IPNU, lahirlah IPPNU sebagai organisasi pelajar putri Nahdlatul Ulama. Pendiri utama IPPNU adalah Nyai Hj. Umroh Mahfudzoh. Nyai Umroh Mahfudzoh, yang juga istri dari KH. Tholhah Mansur, memiliki peran krusial dalam pembentukan IPPNU.
Beliau sangat menyadari pentingnya pendidikan dan pembinaan bagi pelajar putri Nahdlatul Ulama agar mereka dapat berkembang dan berperan aktif dalam masyarakat.
Selain Nyai Umroh Mahfudzoh, beberapa tokoh perempuan Nahdlatul Ulama lainnya juga turut serta dalam mendirikan IPPNU. Mereka bersama-sama merumuskan visi dan misi IPPNU, yang menekankan pada pengembangan potensi intelektual, spiritual, dan sosial para anggotanya.
Baca juga: Makam Habib Thoha bin Yahya, Lokasi dan Rute
Sejarah IPNU dan IPPNU
Kedua organisasi ini memiliki visi yang sejalan, yaitu mencetak generasi muda Nahdlatul Ulama yang berakhlak mulia, cerdas, dan berwawasan luas. IPNU dan IPPNU berkomitmen untuk memberikan pembinaan yang menyeluruh bagi anggotanya, mulai dari pendidikan formal, pembinaan akhlak, hingga pengembangan keterampilan sosial.
IPNU dan IPPNU juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan, seperti pengajian, diskusi ilmiah, kegiatan bakti sosial, dan lain sebagainya. Melalui berbagai kegiatan ini, anggota IPNU dan IPPNU diharapkan dapat mengembangkan diri dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Warisan yang ditinggalkan oleh para pendiri IPNU dan IPPNU sangat besar. Hingga saat ini, kedua organisasi tersebut terus berkembang dan berperan aktif dalam membina generasi muda Nahdlatul Ulama. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh para pendiri, seperti semangat belajar, kepedulian sosial, dan komitmen terhadap ajaran agama, terus dijaga dan diteruskan oleh anggota IPNU dan IPPNU.
Melalui berbagai program dan kegiatan, IPNU dan IPPNU terus berupaya untuk mencetak pemuda-pemudi yang siap menghadapi tantangan zaman, namun tetap teguh pada nilai-nilai agama dan kebangsaan. Ini adalah bukti nyata dari visi dan dedikasi para pendiri yang tetap relevan hingga kini.
Lokasi Makam Pendiri IPNU IPPNU
Makam Pendiri IPNU dan IPPNU memiliki arti penting yang mendalam bagi seluruh anggota dan simpatisan Nahdlatul Ulama. Kedua makam ini tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi para pendiri, tetapi juga menjadi saksi bisu sejarah panjang perjalanan IPNU dan IPPNU.
Makam KH. Tholhah Mansur
KH. Tholhah Mansur, salah satu pendiri utama IPNU, dimakamkan di DaerahIstimewa Yogyakarta. Tepatnya berada di Dongkelan Kauman, Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (Maps).
Rute
Sesuai dengan titik lokasi di Google Maps, makam KH. Tholhah Mansur ini dekat dengan SD Muhammadiyah Senggotan. Untuk bisa menuju makam, Anda harus melalui Jalan Bugisan Selatan. Kemudian masuk ke Gg. Mandalika dan Jalan Makam. Jika sudah di jalan tersebut, maka Anda sudah sampai.
Jam Buka
Sebagai ulama besar sekaligus pendiri IPNU, makam dari KH. Tholhah ini dibuka untuk umum. Dari pihak pengelola, menentukan jam buka setiap hari selama 24 jam. Bagi Anda yang ingin melakukan ziarah ke makam, silakan buat janji lebih dulu dengan pengelola makam.
Makam Nyai Hj. Umroh Mahfudzoh
Nyai Hj. Umroh Mahfudzoh, pendiri IPPNU, dimakamkan di daerah yang sama yakni di Yogyakarta. Tepatnya diJalan Nanas, Banjeng, Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (Maps).
Kehadiran makam beliau di daerah tentu menambah keberkahan bagi para peziarah yang datang. Nyai Umroh Mahfudzoh adalah sosok yang sangat dihormati dan dikenang karena peran besarnya dalam mendirikan IPPNU dan menginspirasi banyak perempuan muda Nahdlatul Ulama.
Rute
Mulailah perjalanan dari Jalan Malioboro menuju utara ke arah Jalan Abu Bakar Ali. Lalu, belok kanan ke Jalan Mataram dan lanjutkan perjalanan hingga bertemu dengan Jalan Jendral Sudirman. Kemudian, belok kiri ke Jalan Jendral Sudirman dan teruskan perjalanan ke arah utara melalui Jalan Urip Sumoharjo.
Lanjutkan perjalanan ke arah timur melalui Jalan Laksda Adisucipto. Setelah melewati Bandara Internasional Adisutjipto, belok kiri ke Jalan Ring Road Utara. Teruskan perjalanan hingga bertemu dengan simpang empat, lalu belok kanan ke Jalan Nanas. Ikuti Jalan Nanas hingga menemukan penunjuk arah menuju Banjeng, Maguwoharjo.
Jam Buka
Tidak jauh berbeda dengan makam suaminya, makam Nyai Hj. Umroh Mahfudzoh dibuka untuk umum. Dari pihak pengelola telah menetapkan jam buka selama 24 jam setiap harinya. Apabila Anda ingin berziarah ke makam tersebut, maka bisa buat janji dengan penjaga atau juru kunci makam.
Kesimpulan
Makam para pendiri IPNU dan IPPNU, yaitu KH. Tholhah Mansur dan Nyai Hj. Umroh Mahfudzoh, memiliki makna yang mendalam bagi anggota Nahdlatul Ulama. Terletak di tempat yang tenang dan asri di Yogyakarta, makam ini menjadi saksi bisu sejarah panjang perjuangan mereka dalam mendirikan dan membina organisasi pelajar ini.
Ziarah ke makam mereka adalah bentuk penghormatan dan refleksi atas dedikasi dan jasa-jasa besar yang telah mereka torehkan. Lokasi-lokasi ini tidak hanya menjadi tempat peristirahatan terakhir, tetapi juga pusat spiritual dan inspirasi bagi generasi muda Nahdlatul Ulama untuk terus meneruskan perjuangan dengan semangat yang sama.